KALIMAT EFEKTIF
A. PENDAHULUAN
Kalimat merupakan hal yang sangat penting apabila kita
membahas tentang bahasa dan susunannya. Kalimat digunakan untuk membuat surat,
mengungkapkan sesuatu serta berbicara diberbagai kesempatan. Kalimat merupakan
hal yang harus diketahui sebelum kita membuat paragraf dan juga sebuah karya tulis
lainya. Apabila kita tidak benar – benar paham dengan kalimat, kita akan susah
untuk mengungkapkan sesuatu dan akan terjadi kerancuan apabila nantinya kita
membuat sebuah karya tulis. Kalimat yang baik akan mempengaruhi dari sebuah
karya tulis, begitu juga sebaliknya. Sehingga kita harus hati – hati dalam
membuat kalimat dan menempatkan kata – kata dalam sebuah kalimat. Dan sebagai
mahasiswa sudah seharusnya kita bisa paham dan mengerti tentang kalimat, bisa
membuat kalimat dan lebih lagi kita bisa menyusun sebuah karya tulis dengan
kalimat – kalimat yang berbobot dan bermutu. Berikut pengertian kalimat secara
leksikal atau berdasarkan kamus besar Indonesia dan macam – macam kalimat itu
sendiri :
1.
Arti kalimat secara leksikal atau arti kamus bahasa Indonesia adalah:
o Kalimat
adalah susunan kata atau kelompok kata yang teratur dan mengandung maksud atau
pikiran yang jelas.
o Kalimat
adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri dan tidak merupakan bagian dari
kesatuan yang lebih besar yang lain yang diakhhiri dengan intonasi final,
terdiri atas satu atau lebih klausa.
o Kalimat
adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran, perasaan dan
perkataan.
o Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi
akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
2.
Macam – macam kalimat
Kalimat perintah
Kalimat Berita
Kalimat Tanya
Kalimat Aktif
Kalimat Pasif
Kalimat Langsung
Kalimat Tidak Langsung
Kalimat Tunggal.
Kalimat Majemuk
Kalimat Efektif
Kalimat Utama
Kalimat Penjelas
B. PEMBAHASAN
Dari berbagai macam jenis kalimat di
atas, kami memilih pembahasan mengenai kalimat efektif yang dianggap relevan
untuk dibahas dalam makalah kami kali ini. Berikut penjelasan lebih lanjut
mengenai kalimat efektif :
Kalimat Efektif
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan
pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si
pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat
sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan
antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar. Menurut Gorys keraf adalah
kalimat yang memenuhi syarat – syarat berikut :
a.
secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
b.
Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau
pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
Ciri – ciri kalimat efektif sebagai
berikut :
Kalimat efektif mengandung kesatuan gagasan.
a)
Subyek dan atau predikat kalimat eksplisit.
Contoh
:
Tidak efektif : Berhubungan itu
mengemukakannya juga minat baca kaum remaja makin menurun.
Efektif
:
Sehubungan dengan itu, dikemukakannya juga minat baca kaum remaja menurun.
b)
Subyek dan predikat kalimat hendaknya tidak terpisah terlalu jauh agar kesatuan
gagasan terjamin.
Contoh
:
Kurang
kuat :
Pembangunan jelas menuju zaman keemasan yang baru,
menghendaki pengembangan bakat – bakat pendukung kebudayaan bangsa disegala
lapangan mulai dari hal – hal yang tampaknya kecil seperti cara mengatur rumah
tangga, cara baergaul dan cara memperoleh hiburan sampai meningkatkan kemasalah
– masalah besar seperti pembangunan kota, memproduksi pangan, menciptakan
berbagai bentuk kesenian baru, pendeknya segala soal yang membina kebudayaan
baru.
Efektif
: pembangunan jelas munuju zaman keemasan yang baru.
Oleh karena itu, pembangunan menghendaki pengembangan bakat – bakat kebudayaan
bangsa disegala lapangan, mulai dari hal – hal yang nampaknya kecil sampai
kemasalah – masalah besar.
c)
Keterangan harus ditempatkan setepat – tepatnya dan seterang – terangnya dalam
kalimat sehingga sama sekali tidak mengganggu pemahaman. Keterangan yang
dimaksud disini mencakup atribut, opsisi, adverbial, dalam bahasa Inggris disebut
modifer.
- Squinting modifiers ( keteranga
menjuling )
Contoh
:
Tidak
efektif
: Tahun ini SPP mahasiswa baru saja dinaikkan.
Efektif
: SPP mahasiswa tahun ini baru saja dinaikkan.
- Dangling modifires ( keterangan tak
terkait )
Contoh :
Tidak
efektif
: dapat menyusun anggaran belanjanya dengan cermat,
akhirnya hutang – hutangnya dapat dilunasi.
Efektif
: karena dapat menyusun anggaran belanjanya dengan
cermat, akhirnya ia dapat melunasi semua hutangnya.
- Misplaced modifiers ( keterangan salah
letak )
Contoh:
Tidak
Efektif
: dalam keramaian serupa itu, merekapun tidak mau kalah
dengan yang muda – muda, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun.
Efektif
: dlam keramaian serupa itu, yang jarang terjadi sekali
dalam lima tahun, merekapun tidak mau kalah dengan yang muda – muda.
- Unidiomatic modifiers ( keterangan yang
tidak idiomatis )
Contoh:
Tidak
efektif :
kalimat tersebut harus disusun sedemikian rupa agar tidak membingungkan
pembaca.
Efektif
: kalimat tersebut harus disusun sebaik – baiknya agar
tidak membingungkan pembaca.
- Abrupt modifiers ( keterangan mendadak )
Contoh :
Tidak
efektif
: Kami berkeputusan, karena keluarga kami dan kawan –
kawan menasehati kami untuk tidak menginap di hotel besar itu, untuk menginap
dirumah penginapan penduduk.
Efektif
: Karena keluarga dan kawan – kawan menasehati kami
untuk tidak menginap di hotel besar itu, kami berkeputusan untuk menginap di
rumah penginapan penduduk.
- Related modifiers illogicaly separated (
keterangan yang berkaitan terpisah tak logis ).
Contoh:
Tidak
efektif
: meskipun guru itu masih dlam perawatan dokter
kegagalannya memberitahukan absennya kepada kepala sekolah tidak diterima,
biarpun sebenarnya ternyata ia sudah berusaha memberi tahu.
Efektif
: meskipun guru itu masih dirawat dokter dan sebenarnya
sudah berusaha memberitahukan absennya kepada kepala sekolah, kegagalannya
untuk memberitahu tidak dapat diterima.
- Fragment ( kalimat tak lengkap )
Contoh:
Tidak
Efektif
: penyusunan buku pelajaran ini bertujuan membantu
masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan agar mendapat kesempatan belajar
membaca dan menulis.
Efektif
: penyusunan buku pelajaran ini bertujuan
membantu masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan agar mendapatk
kesempatan belajar dan menulis.
d)
Tanda baca harus dapat digunakan sebaik – baiknya. Kalimat yang efektif harus
bersih dari kesalahan – kesalahan berikut ini :
o Runing on
sentences ( fused sentences ) kalimat bertumpukan.
Contoh:
Tidak efektif
: kita semua mengemban amanat penderiataan rakyat harus
selalu mengupayakan kesejahteraan bangsa kita, baik jasmani maupun rohani.
Efektif
: Kita semua, selaku mengemban amanat penderitaan
rakyat, harus selalu mengupayakan kesejahteraan rohani dan jasmani bangsa kita.
o Comma splices (
comma faults ) kesalahan pemakaian koma dalam kalimat.
Contoh:
Tidak
efektif
: Seorang mahasiswa seumpama pendaki gunung, sedang
mendaki gunung cita – cita.
Efektif
: seorang mahasiswa, seumpama pendaki gunung sedang
mendaki gunung cita – cita.
e)
Kalimat efektif hendaknya bersih juga dari :
o Kontamisani (
kerancuan )
Contoh:
Tidak
efektif
: Di sekolah itu para siswa diajarkan berbagai macam
ketrampilan.
Efektif
: disekolah itu kepada siswa diajarkan bermacam – macam
ketrampilan.
o Pleonasme dan
trutologi ( penambahan yang tidak perlu)
Contoh
:
Tidak
efektif
: pada zaman dulu kala, dalam sebuah kerajaan
memerintah seorang ratu yang sangat arif lagi bijaksana.
Efektif
: pada zaman dahulu, dalam sebuah kerajaan memerintah
seorang ratu yang arif.
o Hiperkorek ( membetulkan apa yang sudah
betuk sehingga salah )
Contoh :
Tidak
efektif
: semua ijazahnya dilaminasi Supaya awet.
Efektif
: Semua ijazahnya dilamisai supaya awet.
Kalimat efektif mewujudkan koheresi yang baik dan kompak.
Koheresi
adalah pertautan antara unsur – unsur yang mebangun kalimat dan alinea. Tiap
kata atau frase dalam kalimat harus berhubungan kedalam maupun keluar. Untuk
menjaga koheresi itu, hendaknya penulis :
Kritis terhadap pemakaian kata ganti dalam kalimat. Ada kemungkinan bahwa
pemakaian kata ganti tersebut menyebabkan kalimat tidak efektif.
Kritis terhdap pemakaian kata depan, adakalanya terpakai kata depan yang
sebenarnya tidak diperlukan atau sebaliknya, terhapus kata depan yang
sebenarnya harus dipakai.
Memanfaatkan kata – kata peralihan atau transisi untuk mengeksplisitkan dan
memperjelas hubungan gagasan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain
dalam alinea, antara alinea yang satu dengan yang lain dalam paragraf.
Kalimat efektif merupakan komunikasi yang berharkat.
Harkat
berarti daya, tenaga, kekuatan, bila penulis ingin agar komunikasinya sampai
dan mengesam. Kalimat yang ditulis harus berharkat dan bertenaga. Cara – cara
untuk mengharkatkan kalimat antara lain:
-
Bagian kalimat yang hendaknya dipentingkan atau diutamakan diletakkan pada awal
kalimat, dalam hal ini dapat terwujud ialah INVERSI pada awal kalimat atau
prolepsi atau gabungan inversi dan prolepsis.
Inversi
: predikat diletakkan didepan subjek
Contoh:
Biasa
: Penyakit AIDS merajalela dikalangan orang barat.
Berharkat
: dikalangan orang barat penyakit AIDS merajalela.
Prolepsis
: keterangan atau objek
diletakkan didepan subjek . prolepsis keterangan lebih banyak terjadi pada
prolepsis objek.
Contoh:
Biasa
: Ayah suka makan sate ; bakso tidak
Berharkat
: Sate, ayah suka ; bakso tidak
Gabungan inversi dan prolepsis
-
Bila penulisan menyebutkan serangkaian hal ( peristiwa ) hendaknya diperhatikan
dan diusahakan agar urutan hal (peristiwa) itu logis, kronologis dan
berklimaks.
-
Kata kunci diulang.
-
Kata atau frase yang hendak dipentingkan dapat ditambah partikel pementing lah,
pun, dan kah.
-
Serangkaian hal yang disebutkan dapat menjadi lebih kuat dengan pararelisme.
Kalimat efektif memperhatikan pararelisme.
Pararelisme
( kesejajaran ) adalah penggunaan bentuk gramatikal yang sama untuk unsur –
unsur yang sama fungsinya. Jika sebuah pikirannya dinyatakan dengan frase, maka
pikiran – pikiran lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan frase. Jika
satu gagasan dinyatakan dengan kata benda verbal atau kata kerja bentuk Me- di-
dan sebagainya, maka gagasan lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan
kata benda verbal atau kata kerja bentuk me- di- dan sebagainya. Upaya – upaya
untuk berhemat kata antara lain:
- Menghilangkan
subjek yang tidak diperlukan.
- Menghindari
pemakaian superordinat dan hiponim bersama – sama.
- Menjatukan
pemakaian kata depan dari dan daripada yang tidak perlu.
- Menghindari
penguraian kata yang tidak perlu.
- Menghilangkan
kata – kata pembalut seperti, fakta, faktor, unsur yang sebenarnya tidak perlu.
- Menghilangkan
pleonasme.
Kalimat efektif didukung variasi.
Yang
dimaksud dengan variasi kalimat disini ialah variasi kalimat – kalimat yang
membangun paragraf atau alinea.
Kalimat efektif dibantu pemakaian EYD.
Pemakaian
huruf kapital. Huruf kapital digunakan sebagai :
-
Huruf pertama pada awal kalimat
-
Huruf pertama petikan langsung.
-
Huruf pertama dalam ungkapan yang bnerhubungan dengan kitab suci, nama tuhan,
termasuk kata gantinya.
-
Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama
orang.
B.
KESIMPULAN
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi
akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Dan
salah satu dari macam – macam kalimat adalah Kalimat Efektif, dan kalimat itu
bisa dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan,
maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk
itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu
strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan
ejaannya pun harus benar.
ok semoga semakin baik ya
BalasHapus